Pages

Minggu, 28 September 2014

Candi Jago Makam Bagi Maharaja

Situs candi Jago adalah salah satu candi peninggalan kerajaan Singhasari yang terletak di desa Jago, kecamatan Tumpang, sekitar 22 Km dari arah kota Malang.Candi ini memiliki panjang 23,71 m dengan lebar 14 m dan tinggi 9.97 m. Di luar kaki candi terdapat relief-relief cerita Kresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma, dan cerita fabel. Untuk dapat mengerti alur cerita dari relief-relief tersebut, Ngalamers harus berjalan searah jarum jam mengitari candi. Sedangkan pada badan candi hanya terdapat relief cerita peperangan antara Kalayawana dan Kresna. Datang ke Candi Jago, selain mendapatkan pengetahuan baru, Ngalamers juga akan disambut dengan lingkungan sekitar yang asri dan sejuk.


Pada awal mulanya, candi ini bernama Jayaghu dan merupakan salah satu candi pendarmaan atau makam bagi Maharaja Wisnuwardhana. Namun, jika dilihat dari bentuk arsitekturnya, candi ini memiliki unsur arsitektur dan pengaruh dari Majapahit. Hal ini bisa di telisik dari bukti sejarah bahwa pada tahun 1272 Saka atau 1350 Masehi, candi ini pernah diperbaiki oleh Adityawarman dan mengalami beberapa pemugaran pada kurun waktu akhir Majapahit di pertengahan abad ke 15.

Dilihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Jago memiliki persamaan bentuk dengan punden berundak yang merupakan ciri bangunan religi dari zaman megalithikum yang mengalami kebangkitan kembali pada massa akhir majapahit. Pada keseluruhan bangunan memiliki panjang sekitar 23,71 M, lebar 14 M dan tinggi 9, 97 M. Karena pengaruh waktu, candi Jago telah mengalami banyak perubahan dan tidak utuh lagi. Meskipun demikian, pesona dan kewibaan era masa lampau masih bisa terlihat dengan jelas saat mengunjungi candi ini.

Senin, 06 Agustus 2012

Wong Penginyongan


Wong Penginyongan

Wong Penginyongan adalah orang-orang yang berasal dari daerah ex karisidenan banyumas diantaranya Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara dan sekitarnya dulunya wilayah kepemimpinan Raden Yudanegara Bupati Banyumas, yang bercaranya ngapak atau sering diucapkan Ngomong Ngapak bicara ngapak disebabkan orang banyumas mengucapkan K misalnya pada huruf bapak harus dibaca K jelas.
walaupun begitu masarakat banyumas mempunyai prinsip Cablaka atau blakasuta yaitu budaya ngomong jelas, tegas dan jujur apa adanya.
Di banyumas banyak sekali makanan  khasnya contohnya : Gethuk Goreng Banyumas,Kripik Mendoan Banyumas dan lain-lain. tidak lupa banyumas juga memiliki model batik sendiri yang sering disebut batik banyumas
Sebagi wong penginyongan jangan pernah malu untk mengakui daerah asal ASLI BANYUMAS-nya, bahasanya, sejarahnya, makanannya, budayanya dan lainnya.
Wong Penginyongan banyak sekali menjadi orang terkenal, seperti Panglima Besar Jendral Sudirman, Gatot Subroto, Wirya atmaja pendiri BRI, Susilo Sudarman,.dll , mereka  baik dewasa maupun Pemuda-nya punya Pakarti Luhur, baik itu mejadi tentara, Guru Ngajipengobat / herbalist maupun lainnya.
Daerah Banyumas terkenal sebagai sentra Kelapa/Gula kelapa , singkong, jamu, herbal
by Raras Wuri Miswandaru

Jumat, 06 Juli 2012

Masjid Saka Tunggal Cikakak Wangon





Masjid Saka Tunggal terletak di desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, provinsi Jawa Tengah atau 30 KM kearah barat dari kota Purwokerto . Masjid ini dibangun pada tahun 1288 seperti yang tertulis pada Saka Guru (Tiang Utama) masjid ini. Namun, tahun pembuatan masjid ini lebih jelas tertulis pada kitab-kitab yang ditinggalkan pendiri masjid ini, yaitu Kyai Mustolih. Tetapi kitab-kitab tersebut telah hilang bertahun-tahun yang lalu.

Nama resmi masjid ini adalah masjid Saka Tunggal Baitussalam,  tapi lebih populer dengan nama masjid saka tunggal karena memang Masjid ini hanya mempunyai saka tunggal (tiang penyangga tunggal). Sakatunggal yang berada di tengah bangunan utama masjid, saka dengan empat sayap ditengahnya yang akan nampak seperti sebuah totem, bagian bawah dari saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi bagian yang terdapat tulisan tahun pendirian masjid tersebut.
Masjid saka tunggal berukuran 12 x 18 meter ini menjadi satu satunya masjid di pulau Jawa yang dibangun jauh sebelum era Wali Sembilan (Wali Songo) yang hidup
sekitar abad 15-16M. Sedangkan masjid ini didirikan tahun 1288 M, 2 abad sebelum Wali Songo. Sekaligus menjadikan Masjid Saka Tunggal Baitussalam sebagai Masjid Tertua di Indonesia.
Lokasi

Ditengah suasana pedesaan Jawa yang begitu kental Suasana pedesaan sangat kental. Di kawasan masjid yang dipenuhi dengan kera-kera yang berkeliaran bebas. Bangunan masjid juga sangat unik, beratapkan ijuk serta sebagian dindingnya dari anyaman bambu.
Sejarah Masjid Saka Tunggal
Dinamakan Masjid Saka Tunggal, karena memang hanya memiliki satu pilar utama penyangga. Disekitar masjidterdapat makam seorang penyebar agam Islam yang bernama Kyai Mustolih. Berdasarkan ceritera nara sumber yaitu KGPH Dipo Kusumo dari Keraton Surakarta Hadiningrat dan Drs. Suwedi Montana , seorang peneliti Arkeologi Islam dari Puslit Arkenas Jakarta pada tanggal 29 Januari 2002 dijelaskan sebagai berikut :
Sunan Panggung adalah salah seorang dari kelompok Wali sanga yang merupakan murid Syech Siti Jenar. Sunan Panggung meninggal pada masa pemerintahan Sultan Trenggono di Demak Bintoro antara tahun 1546-1548 M. Menurut Serat Cabolek, Sunan Panggung dihukum dengan cara dibakar atas kesalahannya menentang suatu syariat. Namun demikian dalam hukumannya tersebut ia tidak mati, bahkan saat pada saat itu mampu menulis suluk yang kemudian dikenal dengan sebutan Suluk Malangsumirang.
Sunan Panggung menurunkan anak bernama Pengeran Halas. Pangeran Halas menurunkan Tumenggung Perampilan. Tumenggung Perampilan menurunkan Kyai Cikakak. Kyai Cikakak menurunkan Resayuda. Kyai Resayuda menurunkan Ngabehi Handaraka, dan Ngabehi Handaraka menurunkan Mas Ayu Tejawati, Istri Amangkurat IV, yang menurunkan Hamengkubuwana, Raja Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kyai Cikakak yang merupakan keturunan ketiga Sunan Panggung tidak diketahui nama aslinya. Nama Kyai Cikakak diperkirakan merupakan sebutan, karena ia bertempat tinggal di Desa Cikakak. Di Desa inilah Kyai Cikakak mendirikan sebuah masjid dengan keunikan tersendiri, yaitu dengan tiang utama tunggal ( saka tunggal ) yang masih lestari hingga saat ini.
Masjid saka Tunggal di bangun di tempat suci Agama Kuno ( agama yang berkembang sebelum masuknya agama Hindu Budha ) yang dapat dibuktikan di sekitar masjid terdapat sebuah batu menhir yang merupakan tempat untuk kegiatan ritual : agama kuno, dibangun pada tahun 1522 M. Di sekitar tempat ini terdapat hutan pinus dan hutan besar lainnya yang di huni oleh ratusan ekor kera yang jinak dan bersahabat, seperti di Sangeh Bali.
Saat ini Masjid Saka Tunggal belum kehilangan sama sekali wajah aslinya. Bedanya, gebyok kayu dan gedek bambu yang semula menjadi dinding masjid ini telah diganti dengan tembok.
Salah satu tampilan asli masjid ini yang belum hilang adalah saka tunggal di tengah-tengah bangunan masjid. Sakatunggal tersebut dibuat dari galih kayu jati berukir motif bunga warna-warni.Di bagian pangkal berdiameter sekitar 35 sentimeter. Saka ini berdiri hingga di atas wuwungan yang berbentuk limas, seperti wuwungan pada Masjid Agung Demak. Salah satu keunikan lain Saka Tunggal adalah keberadaan empat helai sayap dari kayu di tengah saka. Menurut Sopani sang Juru pelihara Masjid Saka Tunggal tersebut, empat sayap yang menempel di saka tersebut melambangkan papat kiblat lima pancer, atau empat mata angin dan satu pusat. Papat kiblat lima pancer berarti manusia sebagai pancer dikelilingi empat mata angin yang empat. Mata angin itu berarti bahwa hidup manusia harus seimbang. Jangan terlalu banyak air bila tak ingin tenggelam, jangan banyak angin bila tak mau masuk angin, jangan terlalu bermain api bila tak mau terbakar, dan jangan terlalu memuja bumi bila tak ingin jatuh. Hidup itu harus seimbang, kata Sopani. (source:banyumaskab.go.id)
Tradisi Unik Masjid Saka Tunggal, Banyumas

Zikir seperti melantunkan kidung jawa Keunikan masjid saka tunggal Banyumas, benar benar terasa di hari Jum’at. Selama menunggu waktu sholat jum’at dan setelah sholat jum’at, Jamaah masjid Saka Tunggal berzikir dan bershalawat dengan nada seperti melantunkan kidung jawa. Dengan bahasa campuran Arab dan Jawa, tradisi ini disebut tradisi ura ura.
Pakaian Imam dan muazin
Imam masjid tidak menggunakan penutup kepala yang lazimnya digunakan di Indonesia yang biasanya menggunakan peci, kopiyah, tapi menggunakan udeng/pengikat kepala. khutbah jumat disampaikan seperti melantunkan sebuah kidung,
Empat muazin sekaligus
Empat orang muazim berpakaian sama dengan imam, menggunakan baju lengan panjang warna putih, menggunakan udeng bermotif batik, dan ke empat muazin tersebut mengumandangkan adzan secara bersamaan.
Semuanya dilakukan berjama’ah
Uniknya lagi, seluruh rangkaian sholat jumat dilakukan secara berjamaah, mulai dari shalat tahiyatul masjid, kobliah juma’at, shalat Jumat, ba’diah jum’at, shalat zuhur, hingga ba’diah zuhur. Semuanya dilakukan secara berjamaah.
Tanpa Pengeras Suara
Masjid Saka Tunggal Baitussalam hingga saat ini masih mempertahankan tradisi untuk tidak menggunakan pengeras suara. Meski demikian suara azan yang dilantunkan oleh empat muazin sekaligus, tetap terdengar begitu lantang dan merdu dari masjid ini.
Ritual Ganti Jaro, Masjid Saka Tunggal
Adalah ritual mengganti pagar bambu keliling masjid saka tunggal. Ritual ini diikuti oleh seluruh warga desa Cikakak. Dalam ritual yang mereka sebut ganti Jaro Rajapine. Saat membuat pagar ada beberapa pantangan yang harus ditaati. Mereka dilarang berbicara dengan suara keras serta tidak boleh menggunakan alas kaki. Sehingga yang terdengar hanya pagar bambu yang dipukul. Karena melibatkan ratusan warga, hanya dalam waktu 2 jam pagar sepanjang 300 meter ini selesai.
Selain bermakna kebersamaan dan gotong royong, tradisi ganti Jaro Rajab ini bagi warga di sini dipercaya bisa menghilangkan sifat jahat dari diri manusia. Pagar bambu ini selain mengelilingi Masjid Saka Tunggal juga makam Nyai Toleh. Seorang penyebar agama di Banyumas. Sejumlah utusan dari kraton Surakarta dan Ngayogjogkarta Hadiningrat ikut ambil bagian dalam acara ini dengan memanjatkan doa di makam, sebagai rasa syukur.
Ritual ganti Jaro Rajab ini kemudian diakhiri dengan prosesi arak arakan 5 gulungan yang berisi nasi tumpeng ini kemudian diperebutkan warga karena dipercaya bisa memberikan berkah.
Arsitektur Masjid Saka Tunggal, Banyumas
Salah satu keunikan Saka Tunggal adalah empat helai sayap dari kayu di tengah saka. Empat sayap yang menempel di saka tersebut melambangkan ”papat kiblat lima pancer”, atau empat mata angin dan satu pusat. Papat kiblat lima pancer berarti manusia sebagai pancer dikelilingi empat mata angin yang melambangkan api, angin, air, dan bumi. Saka tunggal itu perlambang bahwa orang hidup ini seperti alif, harus lurus. Jangan bengkok, jangan nakal, jangan berbohong. Kalau bengkok, maka bukan lagi manusia.
Empat mata angin itu berarti bahwa hidup manusia harus seimbang. Jangan terlalu banyak air bila tak ingin tenggelam, jangan banyak angin bila tak mau masuk angin, jangan terlalu bermain api bila tak mau terbakar, dan jangan terlalu memuja bumi bila tak ingin jatuh. ”Hidup itu harus seimbang,”
Papat kiblat lima pancer ini sama dengan empat nafsu yang ada dalam manusia. Empat nafsu yang dalam terminologi Islam-Jawa sering dirinci dengan istilah aluamah, mutmainah, sopiah, dan amarah. Empat nafsu yang selalu bertarung dan memengaruhi watak manusia.
Keaslian yang masih terpelihara adalah ornamen di ruang utama, khususnya di mimbar khotbah dan imaman. Ada dua ukiran di kayu yang bergambar nyala sinar matahari yang mirip lempeng mandala. Gambar seperti ini banyak ditemukan pada bangunan-bangunan kuno era Singasari dan Majapahit.
Kekhasan yang lain adalah atap dari ijuk kelapa berwarna hitam. Atap seperti ini mengingatkan atap bangunan pura zaman Majapahit atau tempat ibadah umat Hindu di Bali. Tempat wudu pun juga masih bernuansa zaman awal didirikan meskipun dindingnya sudah diganti dengan tembok.
Renovasi dan Benda Benda Peninggalan
Sejak tahun 1965 masjid ini sudah dua kali dipugar. Selain dinding tembok, juga diberi dinding anyaman bambu serta lapisan atap seng, Meski sebagian dinding telah direhab dengan tembok, tetapi arsitektur masjid tetap tidak diubah. Sehingga tidak ada perbedaan bentuk yang berarti dari awal berdiri hingga sekarang. Sedangkan tiang dari kayu jati yang menopang bangunan utama masjid dengan ukuran masih terlihat begitu kokoh. Selama ratusan tahun berdiri, warga dan jamaah di Cikakak sama sekali tidak mengganti bangunan utama yang ada di tempat itu, kecuali hanya membangun tembok sekeliling masjid sebagai penopang. Barang lainnya yang sampai sekarang masih tetap rapi dan dipelihara di antaranya adalah bedug, kentongan, mimbar masjid, tongkat khatib dan tempat wudlu.
Status Sebagaimana tertulis dalam papan peringatan di sekitar  masjid, tertulis bahwa, Masjid Saka TunggalBaitussalam, Desa Cikakak, Kabupaten Banyumas merupakan Benda Cagar Budaya/Situs dengan nomor 11-02/Bas/51/TB/04 dan dilindungi undang undang RI No. 5 tahun 1992 dan PP nomor 10 tahun 1993.

Setiap tanggal 27 Rajab di masjid ini diadakan pergantian Jaro dan pembersihan makam Kyai Mustolih,Salah satu tradisi penting dalam masjid Saka Tunggal ini adalah ritual Ganti Jaro Rajab. Ritual ini adalah ritual mengganti pagar bambu yang mengelilingi masjid dan juga mengelilingi makam Nyai Toleh, salah seorang penyebar agama Islam di wilayah Banyumas.
Pada ritual ini, masyarakat sekitar membawa bambu untuk menggantikan bambu lama yang ada di Masjid. Mereka berjalan beriringan menuju masjid, tidak boleh bersuara, tidak memakai alas kaki, hanya sesekali suara bambu terdengar karena dibawa bersamaan. Hingga sampailah mereka ke pagar lama, mencabuti pagar tersebut, dan menggantinya dengan yang baru.
Mirip dengan tradisi keraton, pada upacara ini juga ada gunungan yang berupa nasi tumpeng dan lauk pauknya. Gunungan ini pada akhir upacara menjadi rebutan masyarakat karena dipercaya membawa berkah bagi masyarakat sekitar.
Ritual ini diadakan selain sebagai rasa syukur, juga memupuk kebersamaan dan kegotongroyongan di antara masyarakat. Diyakini juga, ritual ini juga menghilangkan berbagai sifat jahat dan jelek dalam diri manusia. Sayang, saat saya berkunjung, ritual Ganti Jaro Rojab ini sedang tidak dilaksanakan. Saya hanya mendapatkan cerita dari pengelola masjid ini.. Masjid yang berjarak ± 5 km dari Ajibarang kearah Selatan,maka bagi yang lewat antara Ajibarang dan Wangon maka silahkan mampir dan nikmati nuansa keriligiusannya. Masjid ini disebut Saka Tunggal karena tiang penyangga bangunan masjid ini, dulunya hanya satu tiang (tunggal).

Selasa, 26 Juni 2012

Wahana Air Dreamland Ajibarang


Objek wisata Dreamland Pancasan Ajibarang. Objek wisata Dreamland terletak di desa Pancasan kecamatan Ajibarang, kota Purwokerto kabupaten Banyumas. Saat ini Dreamland merupakan objek wisata kolam renang (waterboom) terbesar di kota Purwokerto. Pesona alamnya yang indah dan menawan mampu menyedot banyak pengunjung dari berbagai belahan kota. Letak kolam renang yang dibuat dengan konsep terasering (bertingkat) menambah keindahan yang tersaji di tempat wisata air tersebut. Terdapat juga taman reptil dan unggas yang terletak di susunan terasering bagian paling atas.
Dreamland adalah tempat yang strategis untuk melepas penat yang dikelilingi perbukitan dan danau buatan nan indah menawan. Hanya dengan bermodal tiket sebesar Rp 15.000,- pengunjung dapat menikmati wahana air ala Dreamland dan juga wahana lain seperti taman reptile, kolam ikan, taman unggas serta kolam arus. Dengan menambahkan kocek sebesar Rp 75.000,- pengunjung bisa menikmati olahraga ekstrim air seprti jetsky dan ada juga wahana outbond lain yang turut mendukung kelengkapan objek wisata air Dreamland seperti perahu naga dan flying fox.
Bagi pengunjung berkeluarga mapun para muda mudi sangat cocok untuk menghilangkan lelah dan mencari kesenangan dan termasuk hiburan murah dengan fasilitas yang sangat baik

Dream land park selain menjadi salah satu tempat wisata hiburan yang komplit dan bermanfaat bagi masyarakat juga memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja yang signifikan di Kabupaten Banyumas, khususnya masyarakat Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang.

Rabu, 20 Juni 2012

VISIT JAWA TENGAH 2013


VISIT JAWA TENGAH 2013

http://www.jatengprov.go.id/?document_srl=25055

New Picture.jpgDalam rangka menyongsong Visit Jawa Tengah 2013, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah terus melakukan upaya secara simultan agar Provinsi Jawa Tengah benar-benar siap untuk menyambut tahun kunjungan wisata tersebut. Beberapa hal yang disiapkan antara lain dengan pembenahan berbagai sarana dan penyiapan masyarakat dalam menyongsong tahun tersebut.

Untuk membangun kepariwisataan tentunya tidak dapat dilakukan secara terpisah dan menyendiri. Kebersamaan dan persatuan antara pengelola obyek di banyak tempat tentunya dapat mendorong promosi bersama yang akan mendatangkan hasil yang lebih baik. Untuk meningkatkan daya tarik wisata, pemerintah provinsi melakukan beberapa tahapan pembenahan yaitu :


1.    Meningkatkan kualitas dan jenis atraksi wisata.
2.    Pembenahan dan pemeliharaan aksesibilitas
3.    Pembenahan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.
4.    Menciptakan berbagai aktivitas di lingkungan daerah Tujuan Wisata
5.    Kampanye Sadar Wisata  untuk membangun masyarakat sadar wisata.

Menurut penjelasan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Praseto Aribowo, belum lama ini, di kantornya menyatakan bahwa tahun kunjungan wisata 2013 merupakan sebuah gerakan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak untuk menyadari bahwa Jawa Tengah memiliki potensi luar biasa, namun belum dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan bagi warga masyarakat secara luas.

Untuk menuju ke tahun 2013, nantinya diharapkan semua Infrastruktur dan masyarakat sudah benar-benar siap untuk menyambut wisatawan yang datang ke datang ke Provinsi Jawa Tengah. Dalam mendukung Visit Jateng 2013 dilaksanakan melalui empat tahap antara lain :

Tahun 2010 dengan tahap formulasi, seperti Focus Grup Discussion (FGD), koordinasi dengan Pemerintah Pusat, kabupaten/kota dan stakeholders, penyusunan program, pembuatan logo dan maskot.

Tahun 2011 tahap konsolidasi dan sosialisasi dengan kegiatan, yakni dengan pembenahan objek wisata, pencanangan sadar wisata, lomba dan festival cenderamata, penataan desa wisata, home stay dan lainnya.

Tahun 2012 tahap promosi dengan kegiatan grand launching, road show promosi, farm tour, dan pembuatan baliho.  

Tahun 2013 adalah tahap aktualisasi, antara lain dengan penyelenggaraan gelar seni budaya, penyelenggaraan berbagai event pariwisata, festival, lomba dan pemberian award kepada stakeholders.

New Picture (2).jpg 
 New Picture (3).jpg

New Picture (5).jpg 
New Picture (6).jpg 
New Picture (7).jpg 

New Picture (8).jpg 
Promosi Visit Jateng 2013 di Luar Negeri
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah mengalokasikan anggaran untuk promosi program Tahun Kunjungan Wisata Jawa Tengah 2013 (Visit Jateng Year 2013) ke luar negeri pada tahun ini mencapai Rp. 650 juta. Sebagian besar anggaran yang tersedia itu untuk menyiapkan cenderamata dan materi promosi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Praseto Aribowo mengatakan, promosi "Visit Jateng" antara lain akan dilakukan di Jerman, Singapura dan Malaysia. Di Jerman, kata dia, promosi akan dilakukan pada pameran Internasional Tourismus Borse di Berlin, sekitar pertengahan Maret 2012.

Di Malaysia, promosi akan dilakukan saat gelaran Matta Fair pada bulan Juni dan Natas Holiday Travel Fair di Singapura yang akan digelar 20-26 Februari 2012. Wisatawan Malaysia dan Singapura, memang menjadi target Jateng.

Untuk promosi di Jerman, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng juga mengincar wisatawan dan biro perjalanan dari negara lain, seperti Perancis. Meski begitu, dia mengakui persoalan kunjungan ini terkendala penerbangan langsung dari dan ke luar negeri, karena selama ini hanya mengandalkan pintu masuk Jakarta dan Bali.

New Picture (11).jpg 

Website Pemerintah Provinsi Jawa Tengah www.jatengprov.go.id ini memberikan
informasi bagi anda seputar program Visit Jawa Tengah 2013. Yakni berisi berita dan event pariwisata di Jawa Tengah serta informasi lengkap mengenai tujuan wisata yang bisa anda kunjungi.

Jawa Tengah telah dikenal sebagai tujuan wisata yang kaya dengan keanekaragaman budaya, keindahan alam dan berbagai wahana wisata yang melengkapi kegiatan liburan dan wisata anda.

Keramahan khas Jawa Tengah dalam menyambut kedatangan anda, agar bisa menjadi more than friendly (red: lebih dari sekedar teman) dalam perjalanan wisata anda dan menjadikan kota-kota wisata di Jawa Tengah bagaikan rumah kedua anda.

Informasi mengenai Visit Jateng year 2013 di website ini, anda akan menemukan lebih banyak tempat tujuan wisata yang menarik dan anda nantinya ingin kembali untuk berwisata ria.  Selamat Menikmati !!.


Klaster-Klaster Pariwisata di Jateng :
         New Picture (12).jpg 
New Picture (13).jpg New Picture (14).jpg New Picture (15).jpg New Picture (16).jpg New Picture (17).jpg New Picture (18).jpg New Picture (19).jpg New Picture (20).jpg New Picture (21).jpg New Picture (22).jpg New Picture (23).jpg New Picture (24).jpg New Picture (25).jpg New Picture (26).jpg New Picture (27).jpg 

*** *HumasJateng*****

Pemprov Jateng Kembangkan Jejaring Promosi Visit Jateng Year 2013 dengan Asosiasi Wisata Jateng dan Kaltim


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Trigana Airlines dan pelaku pariwisata Jawa Tengah akan menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Kerjasama Asosiasi Pariwisata Jawa Tengah – Kalimantan Timur. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 29 hingga 31 Mei 2012 di Balikpapan.

Pengembangan Kerjasama ini bermaksud untuk meningkatkan jejaring/ kerjasama pariwisata dan promosi bersama paket wisata inbound tour sekaligus promosi Visit Jawa Tengah 2013.  Acara akan dihadiri oleh pelaku Pariwisata Jawa Tengah (terdiri dari Ketua BPPD Jateng, kota Surakarta, kota Semarang, ASITA, PPW, dan PHRI) dan pelaku Pariwisata Kalimantan Timur (terdiri dari Ketua BPPD kota Balikpapan, ASITA, dan PHRI).

Agenda acara pengembangan kerjasama meliputi presentasi potensi wisata Jawa Tengah, presentasi potensi wisata Kalimantan Timur, dan Temu Bisnis antar pelaku wisata. Penjualan paket paket wisata yabg menarik, inovatif, dan memiliki daya saing diharapkan dapat menarik pasar wisatawan Kalimantan Timur untuk berwisata ke Jawa Tengah.  **dinbudparjateng

Visit Jateng 2013 Tawarkan 50 Atraksi Wisata


Visit Jateng 2013 Tawarkan 50 Atraksi Wisata  

SABTU, 16 JUNI 2012 | 22:12 WIB
Sejumlah pembalap melintasi kawasan Gedung Lawang Sewu, pada etape kelima "Speedy Tour d''Indonesia 2009", di Semarang, Jateng, Kamis (26/11). Etape kelima akan menempuh jarak 138,8 km dari Semarang hingga Yogyakarta. ANTARA/R. Rekotomo
TEMPO.CO, Surakarta - Visit Jawa Tengah Year 2013 akan dimeriahkan dengan 50 atraksi wisata. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Trenggono mengatakan atraksi tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

"Atraksi wisata diselenggarakan sepanjang tahun. Tidak ada bulan yang kosong dari agenda," katanya kepada wartawan di sela sosialisasi Visit Jateng 2013 di Surakarta, Sabtu, 16 Juni 2013.

Macam agenda wisata seperti David Copperfield Show di Februari 2013, Wayang International Festival pada Mei 2013, Borobudur International Festival pada Juni 2013, dan Semarang Great Sale pada Juni-Juli 2013.

Untuk keperluan promosi, pihaknya sudah mencetak 5 ribu panduan wisata dan sudah disebarkan ke berbagai agen wisata atau saat mengikuti pameran di dalam maupun di luar negeri.

Dengan 50 agenda wisata di atas, pihaknya berharap 25 juta wisatawan domestik dan 500 ribu wisatawan mancanegara akan berkunjung ke Jawa Tengah sepanjang 2013. Tahun lalu, wisatawan domestik yang datang ke Jawa Tengah sebanyak 21,8 juta orang. "Kalau wisatawan asing hanya 381 ribu orang," ucapnya.

Wisatawan asing biasanya lebih lama berdiam di Jawa Tengah maka pengeluaran atau belanja wisatawan juga akan lebih banyak. Pengeluaran wisatawan domestik pada 2011 tercatat 401 ribu per hari dan diharapkan naik menjadi 500 ribu per hari. Lalu untuk turis asing bisa naik dari 611,28 dolar menjadi 635 dolar per hari pada 2013.

Mengingat seluruh agenda wisata di atas dimiliki daerah, maka dia mengharapkan setiap daerah giat mempromosikan agenda wisata di daerahnya masing-masing.

Pemerintah provinsi, dia melanjutkan, siap memfasilitasi untuk promosi bersama. "Misalnya kami mau promosi ke luar daerah seperti Bali, kami bisa ajak daerah ikut serta berpromosi," ucapnya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta Hidayatullah Al Banjari mengatakan ada 10 agenda wisata di Surakarta yang masuk dalam 50 atraksi utama di Jateng pada 2013.Misalnya Solo Batik Carnival, Solo Keroncong Festival, Mangkunegaran Performing Art, dan Solo Keroncong Festival.

"Tapi kami masih punya banyak agenda wisata yang akan kami promosikan secara mandiri," katanya. Promosi dilakukan dengan membuat paket wisata yang menggabungkan beberapa atraksi dan obyek wisata sekaligus.

Untuk wisatawan yang dibidik, dia mengatakan lebih condong ke wisatawan domestik. Karena faktanya 98 persen wisatawan yang berkunjung ke Surakarta adalah turis domestik.

UKKY PRIMARTANTYO